WAKTU

Rabu, 11 Maret 2020

Sepatu ventela



Popularitas Ventela yang tampak di Google Trends pada Februari 2019 menunjukkan posisi terbawah. Baru pada Oktober 2019, popularitas Ventela meningkat tajam. Peningkatan ini bersamaan dengan momen-momen peluncuran sepatu model baru oleh Ventela.

Pada akhir 2019 hingga awal 2020, Ventela merilis tiga model sepatu, yakni Ventela Back to 70’s, Ventela Public, dan Ventela Retro 77. Menurut informasi dari akun Instagram resmi Ventela, pada Oktober 2019 diluncurkan sepatu Ventela Back to 70’s. Yang menarik, waktu peluncuran model baru tersebut juga dibarengi dengan menanjaknya pencarian informasi tentang sepatu Ventela di Google.
Sangat mungkin, Ventela menggunakan berbagai strategi di dunia maya untuk mendongkrak kesadaran publik terhadap peluncuran berbagai model sepatu barunya. Atau malah sebaliknya, peluncuran model baru sepatunya memang sedemikian dinanti oleh publik sehingga meramaikan popularitasnya di dunia maya.
Mengingat terbatasnya data yang diketahui terhadap strategi kampanye Ventela di dunia maya, analisis kemudian difokuskan pada detail dan bentuk produk baru Ventela.

Jika dilihat lebih detail, siluet sepatu model baru Ventela Back to 70’s serupa dengan sepatu bikinan AS, yakni Converse. Sepatu yang diperkenalkan oleh William Ventela ini dilabeli dengan sebutan premium canvas shoes. Harga jual ritel Ventela Back to 70’s mulai dari Rp 175.000 hingga Rp 270.000. Harga sepatu merek ini bervariasi sesuai dengan ragam model yang ditawarkan, yakni low cut dan high cut. Rata-rata, produk Ventela dijual pada kisaran Rp 300.000. Dengan harga tersebut, sepatu Ventela dapat dijangkau oleh hampir semua kalangan di Indonesia.
Dibandingkan dengan harga sepatu Converse yang bersiluet serupa, harga sepatu Ventela hanya separuh dari harga Converse. Dengan model yang sama, rata-rata sepatu Convers dijual di Indonesia dengan harga sekitar Rp 600.000. Dengan demikian, jumlah uang yang sama bisa untuk membeli dua sepatu Ventela.
Di luar strategi kampanye mereka di media sosial, kombinasi antara model yang memiliki siluet serupa dan sepatu ternama yang sudah digandrungi dan harga yang merakyat, Ventela berhasil menjadi merek sepatu yang paling dicari di Indonesia sepanjang 2019.

Perpaduan Converse dan Vans

Nilai tambah dari pencarian tren di Google Trends adalah ketersediaan data tentang lokasi pencari informasi terbesar. Di Indonesia, dalam satu tahun terakhir terdapat lima daerah yang paling banyak mencari tahu tentang sepatu Ventela, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat.
Berdasarkan sebarannya, pencari informasi sepatu Ventela di DI Yogyakarta sebesar 38 persen. Besarnya pencari informasi di suatu daerah dapat menjadi gambaran besarnya kerumunan orang yang penasaran dengan sepatu Ventela.
Analisis dapat lebih difokuskan dengan memperpendek jangka waktu pencarian saat detak pencarian sepatu Ventela di Google Trends mulai naik, yakni pada Oktober 2019 hingga Februari 2020. Pada saat itu, jenis sepatu Ventela yang paling dicari adalah sepatu Ventela Public dengan lokasi pencarian paling banyak di Lampung.
 
Lima daerah yang paling banyak mencari tahu soal Ventela Public adalah Lampung, DI Yogyakarta, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Di sisi lain, lima daerah pencari sepatu Ventela 70’s terbanyak berada di Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Ketika disandingkan, popularitas pencarian sepatu Ventela Public lebih tinggi dibandingkan dengan Ventela Back to 70’s. Ditilik dari bentuknya, Ventela Public dapat digambarkan sebagai perpaduan sepatu kanvas ala Converse dengan jazz stripe khas sepatu asal California, Vans.
Ventela telah merilis model penerus dari Ventela Public, yakni Ventela Retro 77. Model sepatu Retro 77 yang hampir mirip dengan sepatu Vans ini berbahan perpaduan kulit domba dan kanvas.
Jika dibandingkan ketiga model sepatu Ventela di atas, Ventela Public tetap menjadi model sepatu dengan peringkat pertama pencarian, disusul pencarian model Ventela 70’s dan Ventela Retro 77.


Peluang pasar digital

Popularitas pencarian informasi produk Ventela menjadi gambaran peluang bisnis sepatu merek lokal di negeri sendiri. Namun, perlu digarisbawahi bahwa kesadaran akan merek yang ditilik dari data pencarian Google tidak langsung berbicara tentang sentimen positif atau negatif, tetapi semata menggambarkan riuhnya pencarian terhadap sebuah merek.
Selain itu, popularitas sebuah merek di Google Trends tidak sama dengan tingginya minat untuk membelinya. Tantangan nyata bagi merek yang populer adalah mempertahankan popularitas sambil mengubahnya menjadi sebuah tindakan pembelian.
Melihat tren kenaikan popularitas sepatu pada tiga tahun pertama, kemungkinan besar sepatu Ventela masih akan menjadi merek sepatu dengan pencarian tertinggi di Indonesia pada 2020. Ventela menutup tahun 2019 dengan meluncurkan produk-produk yang direspons publik berdasarkan data tren pencarian di Google.
Popularitas yang tinggi tersebut dapat menjadi peluang bagi pendapatan yang juga tinggi mengingat pasar industri sepatu, terutama sneaker, yang diramalkan semakin tinggi pada 2020.

Tumbuhnya pemasaran sepatu produksi dalam negeri juga didorong oleh perkembangan dunia digital. Di pasar Indonesia, dari lima gerai belanja daring yang banyak dipilih masyarakat untuk membeli alas kaki, penjualan sepatu membukukan pendapatan sebesar 36 juta dollar AS pada 2018.
Di tingkat global, pendapatan industri alas kaki di Indonesia juga menunjukkan peningkatan. Data Statista mencatat, pendapatan industri tersebut naik dari 365 juta dollar AS pada 2017 menjadi 735 juta dollar AS pada 2019. Pasar tersebut diprediksi terus tumbuh hingga 964 juta dollar AS pada 2020.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BETTERDAY APPAREL

BETTERDAY APPAREL DAFTAR PRODUK BETTERDAY STREET WORLD IDR. 150.000 SIZE:S,M,L,XL BETTERDAY SLINGBAG MINI IDR. 1...